Tugas Teori Belajar dan Pembelajaran : Cerita Masa Kecil
Huswatunnisa Ada di Kampung Baru
Tahun 1998 semasa Saya masih kecil,
tepatnya berumur 4 tahun bersekolah di Taman Kanak-kanak Tunas Harapan yang
berada di Kelurahan Baru, Tenggarong. Ketika ke sekolah Saya selalu ditemani
dengan nenek, karena orang tua Saya harus pergi ke kantor. Biasanya sebelum
pergi ke sekolah, beli makanan untuk siang di warung teman saya. Pada waktu itu
ibu teman Saya yang juga bersekolah di TK yang sama dengan Saya, dengan membawa
bekal seperti Bihun atau gorengan.
18 tahun yang lalu, Saya terlahir di
keluarga yang sederhana, pada saat itu tinggal
di Gang 4, Kelurahan Baru, Tenggarong, Kutai Kartanegara. Mengapa pada
saat itu, karena saat ini Saya tidak tinggal disana lagi. Sekarang saya tinggal
di Jalan Ruwan Kelurahan Timbau. Saya bersekolah di Tenggarong, karena saya
memang lahir di sana. Tepatnya 13 Juni. Saat masih kecil, saya tinggal bersama
kedua orang tua, Kakak laki-laki saya, dan nenek.
Nama Saya Huswatunnisa, dulu nama Saya
bukanlah itu. Tetapi Nurul Hidayati, mengapa.? Karena kata mama Saya, Saya dulu
itu sakit-sakitan. Kadang sakit Tifus, tapi itu sudah lama. Teman-teman di
sekolah dan guru-guru TK Saya pun dari dulu sampai sekarang selalu memanggil Saya
dengan sebutan Nurul,itulah nama panggilan Saya. Tidak hanya disekolah, tetapi
keluarga Saya tahunya nama Saya itu Nurul bukan Nissa. Dan dimana-mana,jika ada
teman mama Saya ataupun keluarga Saya, Saya dipanggil itu, bahkan sampai
sekarang pun Saya masih dipanggil itu juga. Tetapi kalau di ijazah, itu adalah
Huswatunnisa.
Sebenarnya, saat di TK Saya tidak
menamatkan sampai selesai atau lebih tepatnya berhenti di tengah jalan. Karena
Saya terlalu sakit untuk berada di sekolah, karena kaki Saya yang tipis itu
selalu berair atau mengeluarkan cairan yang aneh dan sakit sekali kalau
dipijakkan, yang membuat Saya tidak memungkinkan untuk sekolah, bahkan berjalan
pun tidak bisa. maka, kalau Saya mau beraktivitas di dalam rumah harus ngesot
atau duduk saja. Selain itu juga, karena Saya tidak terlalu akrab dengan
teman-teman di TK, sehingga saya dimusuhi.
Tapi ada 2 orang teman yang masih
baik hati mau berteman dengan Saya yang saat itu sakit-sakitan, tapi walaupun
teman Saya yang satu itu juga sakit-sakitan dan harus dikucilkan juga seperti Saya.
Lebih baik mempunyai teman satu atau dua, daripada tidak ada sama sekali. Sampai
sekarang pun saya tidak mengenali lagi seperti apa wajah mereka atau bagaimana teman-teman
yang dulu membenci Saya.
Komentar
Posting Komentar